Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita


HIMAPRODI Akuntansi UP Gelar Seminar Nasional Dengan Tema Kualitas Pendidikan di Indonesia Menuju 2045, Indonesia Emas atau Indonesia Cemas

June 14, 2025 Last Updated 2025-06-14T13:06:49Z

Foto : Kegiatan Seminar Nasional dengan tema Kualitas Pendidikan di Indonesia Menuju 2045. Indonesia Emas atau Indonesia Cemas.
Corong Demokrasi,- Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Patompo Makassar menggelar Seminar Nasional dengan tema "Kualitas Pendidikan di Indonesia Menuju 2045. Indonesia Emas atau Indonesia Cemas." pada Sabtu, 14 Juni 2025.
 
Kegiatan tersebut dilaksanakan Aula Pertemuan Universitas Patompo Makassar dengan menghadirkan beberapa narasumber diantaranya:

1. Maulidya Permata Sari, SH, MH. (Akademisi).

2. Albertus George, SH (Aktivis Reformasi 98).

3. Samsul Rijal, SH (Kepala Divisi Advokasi PBHI Sulawesi Selatan).

Dalam kesempatan itu, Maulidya Permata Sari SH,.MH, pembicara pertama memberikan pemaparan mengenai kualitas pendidikan Indonesia.

Menurutnya, pendidikan di Indonesia rumit karena penguasa diperhadapkan pada kepentingan politik sehingga terjadi tumpang tindih antara politik dan kebijakan.

"Ini menjadi rumit sistem pendidikan karena penguasa di diperhadapkan kepada kepentingan politik sehingga yang terjadi adanya tumpang tindih diantara politik dan kebijakan terutama kebijakan untuk pendidikan yang bermutu menuju Indonesia Emas," ujarnya.

Mahasiswa harus belajar dan belajar lagi untuk bisa berperanan sebagai pendorong perubahan sebab Indonesia Emas akan dapat terwujud jika semua pihak baik itu Pemerintah dan DPR juga semua unsur penyelenggara negara dan masyarakat bisa bersama sama berkolaborasi memikirkan dan mewujudkan perubahan itu menuju Indonesia Emas dan mahasiswa harus terus kritis bersuara untuk itu," tambahnya.

Sementara itu,  Albertus George, SH (Aktivis Reformasi 98) dalam pemaparannya menyampaikan bahwa berbicara soal Indonesia emas berarti mewujudkan Indonesia sejahtera, adil dan makmur.

"Berbicara Indonesia Emas berarti mewujudkan Indonesia Sejahtera Adil dan Makmur. Korelasi dengan sistem pendidikan adalah apakah mandat konstitusi adalah apakah penyelenggaraan disektor pendidikan sudah mampu mencetak generasi cerdas yaitu lulusan sekolah dan lulusan perguruan tinggi untuk bisa berperan dan bekerja mewujudkan Indonesia Emas atau masyarakat adil dan makmur. Anggaran pendapatan dan belanja negara sebesar 2.800 trilyun dan 20% dialokasikan ke sektor pendidikan berarti jumlah anggaran yang sangat besar pertanyaannya adalah kemana anggaran pendidikan itu di gunakan dan untuk apa saja dan bagaimana tata kelola anggaran pendidikan," terangnya.

Di sisi yang lain terdapat kendala atau persoalan dalam mewujudkan penyelenggaraan di sektor pendidikan diantaranya adalah:

1. Kurikulum yang selalu berganti ganti dan relevansi kurikulum yang di gunakan apakah sesuai dengan kebutuhan atau tidak.

2. Prasarana dan sarana di sektor pendidikan masih kurang.

3. Transparansi dan fungsi dana BOS.

4. Beasiswa perlu di demokratiskan.

5. Capaian keluaran Sarjana atau Lulusan Sekolah apakah sudah memenuhi kompetensi dan kebutuhan tenaga terampil.

6. Pelayanan di sektor pendidikan secara adil dan tanpa diskriminasi.

7. Orientasi pendidikan sebagai bagian dari penguatan ekonomi menuju masyarakat sejahtera.

"Persoalan atau kendala tersebut belum mampu di wujudkan secara adil dan tuntas sehingga untuk mewujudkan mutu pendidikan akan sulit di lakukan belum lagi di perhadapkan pada persoalan agenda demokrasi yang belum tuntas diantaranya: konflik agraria, penculikan aktivis yang di hilangkan, persoalan korupsi, hutang luar negeri dan lainnya maka pencapaian pendidikan yang bermutu menjadi suatu harapan dan bersifat penting guna mewujudkan masyarakat adil dan makmur karena dengan adanya masyarakat sejahtera maka secara langsung berdampak mewujudkan Indonesia Emas dan tentunya di butuhkan komitmen dari Presiden dan DPR," pungkasnya.

Kemudian Syamsul Rijal, SH menyampaikan pemaparannya mengenai sistem pendidikan Indonesia.

"Kita melihat sistem pendidikan apakah kampus sebagai lembaga pendidikan sudah melihat fungsi dengan tepat atau tidak dengan sistem yang ada artinya apakah lembaga pendidikan hanya mencetak sarjana yang kemudian menjadi tenaga kerja dan bekerja di kepentingan pasar yang di kuasai kapitalisme sehingga lulusan perguruan tinggi atau keluaran dari lembaga pendidikan tidak sepenuhnya merdeka atau mandiri untuk menentukan jenis pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi yang di miliki karena sistem di perhadapkan kepada kepentingan pasar. Kwalitas pendidikan dengan sistemnya perlu di perbaiki atau di perbarui," pungkasnya.

"Indonesia Emas diwujudkan dengan sikap yang konsisten dari penguasa negara dan mahasiswa harus memulai dari perubahan terkecil di dalam diri masing masing mahasiswa," tutupnya.

Seusai kegiatan tersebut, panitia pelaksana memberikan penghargaan berupa cinderamata kepada ketiga narasumber.

*(red).


×
Berita Terbaru Update