Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita


GRD Desak DPRD Provinsi Sul-Sel Bentuk Pansus Investigasi Praktik Mafia BBM di Sulsel

June 20, 2024 Last Updated 2024-06-20T12:42:01Z

Foto : Ist.

Corong Demokrasi,- Komite Pusat Gerakan Revolusi Demokratik (KP-GRD) melakukan aksi unjuk rasa di DPRD Provinsi Sul-Sel dan PT. Pertamina Regional 7 Sul-Sel pada Kamis, (20/06/2024). Aksi tersebut terkait dengan maraknya praktik mafia BBM bersubsidi jenis solar di wilayah Sul-Sel.

Massa aksi membentangkan spanduk tuntutan bertuliskan "DPR & APH LEMAH, MAFIA MIGAS SEMAKIN KUAT".

Jenderal lapangan Doni mengatakan bahwa permainan mafia BBM telah mengakibatkan kelangkaan BBM bersubsidi jenis solar di kalangan masyarakat.

Menurutnya, BBM bersubsidi jenis solar yang seharusnya diperuntukkan bagi para petani dan nelayan, disalahgunakan oleh mafia BBM untuk keuntungan pribadi.

"Kelangkaan BBM bersubsidi jenis solar sudah terjadi berulang kali di kalangan masyarakat akibat permainkan mafia BBM yang semakin meningkat di wilayah Sul-Sel," ujar Doni.

"DPR dan aparat penegak hukum seolah tak berdaya dalam memberantas pelaku mafia migas," tambahnya.

Selang beberapa jam kemudian massa aksi ditemui oleh perwakilan dari DPRD Provinsi Sul-Sel, Andi Januar Jaury Dharwis untuk melakukan audiensi.

Dalam audiens tersebut, Gerakan Revolusi Demokratik (GRD) mendesak DPRD Provinsi Sul-Sel untuk segera membentuk panitia khusus (Pansus) untuk menginvestigasi permainan mafia BBM bersubsidi jenis solar di wilayah Sul-Sel.

Perwakilan DPRD Provinsi Sul-Sel menyampaikan akan melakukan penyampaian ke Komisi D DPR untuk menindaklanjuti tuntutan dari GRD.

Usai di DPRD Provinsi, massa aksi melanjutkan aksi unjuk rasa di PT Pertamina Regional 7 Sul-Sel di Jl. Garuda.

Massa aksi mendesak Direktur PT. Pertamina Regional 7 Sul-Sel untuk segera menindak tegas permainan para pelaku mafia BBM.

"Kelangkaan BBM bersubsidi jenis solar di tengah masyarakat perlu menjadi perhatian khusus dari PT Pertamina Regional 7 Sul-Sel untuk melakukan evaluasi monitoring terhadap setiap SPBU yang ada di wilayah Sul-Sel. Sehingga distribusi BBM bersubsidi itu benar-benar sampai kepada masyarakat yang lebih membutuhkan," pungkasnya.

"Direktur PT Pertamina Regional 7 Sul-Sel jangan bungkam dengan persoalan ini. Karena praktik mafia BBM bersubsidi telah merugikan keuangan negara dan juga masyarakat," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, GRD juga mendesak PT Pertamina Regional 7 Sul-Sel untuk mengevaluasi boss William pemilik PT. Wisan Petro Energi dan Santo yang diduga menjadi otak dari bisnis mafia BBM tersebut.

"Kami juga meminta kepada PT Pertamina Regional 7 Sul-Sel untuk mengevaluasi PT. Wisan Petro Energi beserta pemiliknya yang diduga mengambil BBM bersubsidi jenis solar lalu memperjualbelikan ke industri besar secara ilegal," tutupnya.

Sebelum membubarkan diri, massa aksi juga menegaskan kepada PT Pertamina Regional 7 Sul-Sel bahwa akan ada aksi unjuk rasa lanjutan sampai DPRD Provinsi Sul-Sel membentuk Pansus untuk menginvestigasi permainan mafia BBM yang berimbas pada kelangkaan BBM bersubsidi di kalangan masyarakat.

"(red)


×
Berita Terbaru Update